Archives July 2025

Last But Not Least, Acara Penutupan Mobility Programme

Setelah Workshop memasak, suasana Jumat sore di Fakultas Bahasa dan Sastra Universitas Nasional berubah menjadi lebih akrab dan penuh kehangatan. Mobility Program 2025 pun resmi ditutup di Aulia Blok A lantai 4 Universitas Nasional, dalam rangkaian acara yang tak hanya meriah, tapi juga berkesan. Acara dibuka oleh moderator, Sara Dwi Anjani, S.S., dengan suasana yang santai namun tetap tertib. Kegiatan dilanjutkan dengan refleksi singkat dari Bapak Iskandarsyah Siregar, S.S., M.Hum., Ph.D., yang menyampaikan bahwa Mobility Program bukan sekadar pertukaran kegiatan, melainkan juga pertukaran makna. 

Selama empat hari, mahasiswa dari Universitas Nasional dan Universiti Malaya telah berbagi banyak hal dari wawasan hingga kebudayaan, dari pengalaman akademik hingga tawa ringan di sela-sela kegiatan. Momen bernyanyi bersama membuka ruang keakraban antar peserta. Lagu mungkin hanya berdurasi beberapa menit, tapi suasana yang tercipta terasa panjang di hati. Acara berlanjut dengan penampilan puisi oleh Robby Pandu Wijaya Diva, yang membawa suasana menjadi lebih reflektif. Dilanjutkan dengan musikalisasi puisi dari Himpunan Mahasiswa Sastra Indonesia, yang mengajak peserta merenung, mengangguk, dan sesekali tersenyum lewat irama dan lirik yang menyentuh.

Dari sisi tamu, mahasiswa Universiti Malaya menampilkan tarian tradisional khas Malaysia yang memesona. Lenggak-lenggok gerakan mereka seolah membawa penonton menyusuri nuansa budaya negeri jiran. Setelahnya, seluruh peserta kembali bernyanyi bersama sebuah jeda yang ringan, tapi bermakna. Sisi budaya lokal pun tak ketinggalan. Mahasiswi dari Program Studi Bahasa Korea tampil membawakan tarian khas Betawi yang enerjik. Perpaduan budaya ini menggambarkan bahwa pertemuan lintas bangsa dan lintas program studi bisa menyatu dalam satu panggung yang sama. Acara kemudian dilanjutkan dengan penampilan sekaligus workshop wayang kulit yang dibawakan oleh Ketua Alumni Fakultas Bahasa dan Sastra. Layar putih terbentang, tokoh wayang bergerak di balik cahaya, dan peserta diajak masuk ke dalam dunia seni tradisional Indonesia yang penuh filosofi.

Sebagai puncak dari seluruh rangkaian kegiatan, Dekan Fakultas Bahasa dan Sastra, Dr. Drs. Somadi, M.Pd., secara resmi menutup Mobility Program. Dalam penutupannya, beliau menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta, panitia, dan mitra yang telah menyukseskan program ini. Harapannya, kerja sama lintas budaya seperti ini akan terus berlanjut dan tumbuh lebih besar ke depannya. Acara ditutup oleh Claudia, MC dari tim panitia, yang mengajak seluruh peserta untuk melakukan sesi foto bersama. Jepretan kamera menjadi penanda akhir acara tapi juga menjadi awal dari kenangan yang akan selalu dibawa pulang oleh setiap peserta. Karena sejatinya, Mobility Program bukan hanya soal hadir secara fisik, tapi juga soal hadir secara hati. 

Hari Keempat, Workshop Masakan Nusantara (Rawon) Bersama Chef dan Dosen Universitas Nasional

Jakarta, 29 Mei 2025 — Pada hari keempat kegiatan Mobility Program, telah dilaksanakan workshop memasak yang merupakan salah satu rangkaian kegiatan kolaborasi antara PSSN & PUSTANAS x FBS x Pariwisata. Kegiatan ini berlangsung pada pagi hari, dengan suasana penuh semangat dan antusiasme dari para peserta.

Workshop memasak dilaksanakan di Dapur Pariwisata, Blok C, Lantai 1 Universitas Nasional, dengan dukungan fasilitas dari Bapak Dr. Eddy Guridno, M.Si. yang turut membantu menyediakan tempat berlangsungnya kegiatan.

Demo memasak dipandu oleh Bapak Ardi Mularsari, S.Pd., M.Pd., dosen dari program studi Pariwisata, yang juga  memiliki pengalaman profesional sebagai chef di hotel bintang lima. Pada sesi ini, peserta diajak untuk mempraktikkan pembuatan salah satu masakan khas Indonesia, yaitu Rawon. Dalam pelaksanaan kegiatan ini, turut serta Ibu Kurnia Rachmawati, S.S., M.A. dan Sari Tri Anjani, S.Sos., yang mendampingi dan mengarahkan proses workshop. Selain itu, Bapak Gagih Pradini, S.Par., M.M. bersama mahasiswa program studi Pariwisata juga berperan aktif dalam mendukung kelancaran kegiatan dari awal hingga akhir.

Peserta Mobility Program merupakan mahasiswa dari Universiti Malaya, Malaysia, yang mengikuti seluruh rangkaian kegiatan dengan antusias, termasuk dalam sesi praktik memasak, sebagai bentuk pertukaran pengetahuan dan budaya.

Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan pengalaman langsung dalam praktik memasak kepada para peserta, serta mempererat kerja sama antar institusi yang terlibat dalam program kolaborasi ini.

 

Hari Ketiga, Workshop Alat Musik Betawi di Museum Betawi

Jakarta, 28 Mei 2025 — Pada hari ketiga kegiatan Mobility Programme yang dilaksanakan oleh Universitas Nasional x Universiti Malaya pada hari Rabu, tanggal 28 Mei 2025 di gedung serba guna, Setu Babakan. Kegiatan dimulai pada pukul 10.00 WIB dan berakhir pada pukul 12.00 WIB.

Workshop ini dibawakan oleh Bapak Jaka yang merupakan penggiat seni dan pelestari budaya Betawi dan beberapa staff Museum Betawi yang turut membantu dalam mempersiapkan peralatan, juga menjelaskan secara detail mengenai alat musik Betawi.

Kegiatan ini diikuti oleh 21 mahasiswa dan 2 dosen dari Universiti Malaya, Malaysia yang sedang melaksanakan Mobility Programme ke Indonesia yang dipandu oleh Universitas Nasional. Para peserta tampak antusias dalam mengikuti seluruh rangkaian kegiatan workshop, mulai dari pengenalan berbagai alat musik Betawi seperti Gambang Kromong, hingga sesi praktek memainkan alat musik tersebut secara langsung.

Dalam kegiatan ini turut didampingi oleh panitia, yaitu Sara Dwi Anjani, S.S., Putri Nurlaela, S.Sos., Audri Putri Chaniago, S.Sos., Nisya Nur Haliza, Ahmad Said Saputra, S.A.P., Hanan Ghifari, S.M., serta 4 LO kelompok yang mengarahkan peserta yaitu Abdullah Ahmad Permana, S.Sos., Adinda Damayanty, Galank Araafi, dan Sayyid Abdurrahman Yusuf. 

Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memperkenalkan kekayaan budaya Betawi kepada masyarakat internasional serta mempererat hubungan kerja sama di bidang kebudayaan antara Indonesia dan Malaysia.

 

Hari Kedua Mobility Programme, Kuliah Umum Bersama Budayawan Betawi dan Dekan Fakultas Budaya dan Sastra

Jakarta, 27 Mei 2025 — Telah dilaksanakan kegiatan Mobility Programme dalam bentuk kuliah tematik yang bertujuan untuk memperluas wawasan peserta, baik dari kalangan mahasiswa lokal maupun internasional, mengenai keberagaman budaya dan bahasa di Indonesia. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya internasionalisasi program studi serta penguatan diplomasi budaya Indonesia.

  1. Sesi Kuliah I

Judul Kuliah : Tantangan dalam Pelestarian Budaya

Waktu : 16.00 – 17.00 WIB

Narasumber : Babeh Yahya Andi Saputra

Pendamping : Bapak Iskandarsyah Siregar, S.S., M.Hum., Ph.D.

Tempat : Korea Corner

Sesi pertama menghadirkan Babeh Yahya Andi Saputra, seorang akademisi senior sekaligus tokoh budaya Betawi, yang telah lama aktif dalam pelestarian dan promosi budaya lokal. Dalam pemaparannya, beliau menyampaikan berbagai tantangan yang dihadapi dalam menjaga kelestarian budaya Indonesia di tengah arus globalisasi, serta merumuskan strategi-strategi konkret yang dapat diterapkan dalam masyarakat.

Materi meliputi:

  • Identifikasi penyebab melemahnya budaya lokal
  • Tantangan dalam pewarisan budaya antar generasi
  • Strategi pelestarian berbasis komunitas dan pendidikan
  • Peran media sosial dalam menjaga eksistensi budaya

Bapak Iskandarsyah Siregar, S.S., M.Hum., Ph.D. mendampingi sesi ini sebagai moderator, memastikan kelancaran penyampaian materi dan interaksi peserta. Peserta terlibat aktif dalam diskusi dan sesi tanya jawab, yang menandakan tingginya antusiasme dan minat terhadap tema yang diangkat.

 

  1. Sesi Kuliah II

Judul Kuliah : Keanekaragaman dalam Linguistik Indonesia

Waktu : 17.00 – 18.00 WIB

Narasumber : Dr. Somadi Sosrohadi, M.Pd.

Pendamping : Ibu Sara Dwi Anjani, S.S.

Kuliah kedua dilanjutkan dengan pembahasan mengenai keanekaragaman linguistik Indonesia, yang mencerminkan kekayaan budaya bangsa. Dr. Somadi Sosrohadi, M.Pd. menjelaskan tentang peran strategis bahasa dalam menjaga identitas nasional, serta tantangan dalam pemertahanan bahasa daerah di tengah dominasi bahasa global.

Materi yang dibahas meliputi:

  • Peta keragaman bahasa di Indonesia
  • Ancaman kepunahan bahasa minoritas
  • Peran bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan
  • Upaya revitalisasi bahasa daerah melalui pendidikan dan teknologi

Ibu Sara Dwi Anjani, S.S. mendampingi sesi ini sebagai moderator sekaligus fasilitator, memastikan kelancaran penyampaian materi dan interaksi peserta.

Seluruh rangkaian kegiatan berlangsung dengan lancar, tertib, dan penuh semangat kolaboratif. Para peserta memperoleh wawasan yang sangat bermanfaat terkait kebudayaan dan bahasa Indonesia. Kegiatan ini diharapkan menjadi titik awal kerja sama lebih lanjut dalam bidang akademik dan kebudayaan lintas negara.

Demikian berita acara ini disusun sebagai dokumentasi resmi atas pelaksanaan kegiatan tersebut.